
Cinta itu buta. Mungkin itulah satu-satunya alasan kenapa Ymir masih bisa mencintai Raja Fritz, meskipun udah diperlakukan dengan sangat biadab.
Sebelum bahas lebih jauh, yuk kenalan dulu sama istilah Sindrom Stockholm. Ini adalah kondisi psikologis di mana korban bisa merasa simpati, bahkan jatuh cinta sama orang yang menyakitinya. Aneh, tapi nyata.
Mungkin kamu bakal bilang, “Lah, ini kan kayak Ymir banget dong min, cocok tuh Stockholm Syndrome!” Eits, tunggu dulu. Kasus Ymir ini beda. Soalnya dalam sindrom itu, si pelaku biasanya nunjukin sisi baik ke korbannya. Sementara Raja Fritz? Ya gak ada baik-baiknya! Serem semua!
Terus, kenapa dong Ymir bisa cinta mati sama Raja Fritz selama beribu tahun?

Ymir lahir dan tumbuh sebagai budak. Hidupnya gak pernah dianggap. Tapi begitu dia dapat kekuatan Titan, tiba-tiba Raja Fritz "butuh" dia. Nah, di situ letak masalahnya. Untuk pertama kalinya, Ymir merasa dirinya berharga. Walaupun sebenarnya cuma dimanfaatin, rasa "dibutuhkan" itu udah cukup buat bikin dia terikat secara emosional.
Ymir yang mentalnya lemah dan gak pernah ngerasain kasih sayang, akhirnya ngerasa itu cinta. Padahal? Ya... jelas-jelas cinta yang menyimpang. Kalau udah jatuh cinta, tai kucing aja bisa kerasa kayak coklat.
Terus, gimana dong cara nyadarin orang yang kayak gini?

Gak bisa sendirian. Harus ada orang lain yang bantu. Makanya, kalau ada teman, saudara, atau siapa pun di sekitar kamu yang udah buta karena cinta—apalagi sampai disakiti berkali-kali tapi masih bertahan—ya jangan didiemin. Ingatkan, sadarkan, dan temani. Jangan cuma bilang “Sabar ya.” Kadang mereka butuh ditampar realita dikit biar melek.
Karena cinta itu emang indah, tapi kalau salah orang, bisa jadi racun.